Tuesday, August 14, 2012

Perbedaan Cara Berpikir Orang Kaya dan Orang Miskin

Anda mungkin pernah mendengar quote yang mengatakan, ”Yang kaya akan semakin kaya, dan yang miskin akan semakin miskin.”

Tahukah Anda, kenapa Sikaya menjadi semakin kaya dan Simiskin menjadi semakin miskin?

Menurut Buku yang saya baca Secret of Millionaire Mind by T. Harv Eker, ada 17 Cara Berpikir Orang Kaya yang Berbeda dengan Orang Miskin. Mau tahu apa saja? Ayo simak disini.

1. Orang Kaya percaya,” Saya Menciptakan Hidup Saya Sendiri.”
Orang Miskin percaya, “ Hidup ini Memang Terjadi kepada Saya.”

Orang Kaya percaya bahwa untuk menciptakan kekayaan, mereka harus menyetir hidup mereka sendiri, membuat perubahan mencapai tujuan hidup khususnya kebebasan finansial. Sedangkan orang miskin percaya kehidupan yang mereka alami adalah ya nasib mereka, sehingga mereka kecendrungan untuk menyalahkan, menghakimi, dan bersikap sebagai korban dan berpikir bahwa kemiskinan mereka diakibatkan penindasan oleh Orang Kaya.

2. Orang Kaya bermain dengan Uang supaya Menang.
Orang Miskin bermain dengan Uang supaya Tidak Kalah.

Orang Miskin mempunyai tujuan bagaimana mereka agar dapat membayar tagihan atau biaya hidup mereka. Sedangkan Orang Kaya mempunyai tujuan bagaimana menjadi Kaya. Kaya adalah kaya. Orang Miskin sudah merasa nyaman dengan kondisi mereka sekarang (comfort zone). Orang Kaya berpikir,” Jika kita menembak bintang, setidaknya kita akan mengenai bulan.” Sedangkan Orang Miskin tidak menembak langit-langit rumah aja, heran mengapa mereka belum sukses juga.

3. Orang Kaya berkomitmen untuk menjadi Kaya.
Orang Miskin sekedar ingin menjadi Kaya.

Orang Kaya dengan cara apapun mereka akan lakukan untuk menjadi Kaya. Mereka tidak mudah menyerah, karena mereka telah berkomitmen mereka harus kaya. Sedangkan Orang Miskin mempunyai banyak alasan yang cukup bagus untuk menyakinkan diri mereka bahwa mereka susah untuk menjadi kaya, sampai akhirnya mereka tidak yakin bahwa mereka bisa menjadi kaya. Dan menjadi kaya adalah suatu hal yang mustahil.

4. Orang Kaya berpikir besar.
Orang Miskin berpikir kecil.

Orang Miskin berpikir kecil karena mereka takut dan khawatir. Mereka takut akan kegagalan yang mungkin bisa membunuh mereka, bahkan mereka takut untuk sukses. Orang Miskin berpikir kecil, karena mereka merasa kecil. Mereka merasa tidak layak dan tidak berharga. Mereka merasa tidak begitu penting untuk membuat perubahan bagi orang lain. Sedangkan Orang Kaya berpikir besar. Orang Kaya berpikir bahwa mereka harus Kaya agar bisa membantu banyak orang.

5. Orang Kaya fokus kepada Peluang.
Orang Miskin fokus kepada Masalah.

Orang Kaya melihat peluang yang ada. Sedangkan Orang Miskin melihat masalah. Orang Kaya melihat potensi pertumbuhan. Orang Miskin melihat potensi kerugiannya. Orang Kaya fokus kepada keuntungan. Orang Miskin fokus kepada resiko.

Ketika kita kembali kepada pertanyaan,”Apakah gelas ini setengah kosong atau setengah penuh?” Kita akan lebih banyak membahas mengenai cara pandang kita terhadap dunia. Orang Miskin mengambil keputusan dengan perasaan takut,”Bagaimana kalau gagal? Bagaimana kalau rugi?’ Orang Kaya berharap kepada Kesuksesan. Mereka percaya diri dengan kemampuan mereka. Mereka percaya diri dengan kreatifitas mereka. Mereka percaya bahwa mereka akan menemukan cara apapun untuk menjadikan mereka sukses.

Orang Miskin berharap untuk gagal. Mereka tidak percaya diri akan kemampuan mereka. Karena Orang Miskin kebanyakan melihat masalah, dan mereka tidak mau mengambil resiko. No risk, no reward. Tidak ada resiko, tidak ada hadiah.

Orang Miskin berkata,”Saya sedang mempersiapkan diri saya untuk peluang.” Ketika mereka sudah siap, Peluang sudah disambar oleh Orang Kaya dan Orang Kaya menciptkan keberuntungan mereka.

Orang Kaya tahu apa yang mereka inginkan, sehingga mereka fokus apa yang mereka inginkan. Orang Miskin berfokus pada apa yang mereka tidak inginkan. Kita akan mendapatkan apa yang kita pikirkan. Kita akan mendapatkan apa yang kita fokuskan. Ketika kita fokus pada masalah maka masalah yang akan datang kepada kita. Ketika kita fokus kepada Peluang, Peluang yang akan hadir dalam hidup kita. Bukannya kita tidak peduli dengan masalah yang ada. Selesaikan masalah yang kita hadapi dan kita fokus dengan apa yang kita inginkan.

6. Orang Kaya mengagumi Orang Kaya lainnya.
Orang Miskin tidak suka dengan Orang Kaya atau Orang Sukses.

Orang Miskin sering melihat Orang Kaya dengan rasa iri, marah dan kebencian. Mereka suka berkata dalam hati,”Wah, mereka beruntung sekali orang itu” atau berkata,”Orang Kaya itu brengsek.” Akan susah sekali menjadi kaya dengan mempunyai pikiran jelek/negative terhadap Orang Kaya.

7. Orang Kaya suka berkumpul dengan Orang-orang positive atau Orang-orang Sukses.
Orang Miskin suka berkumpul dengan Orang-orang Negatif atau Orang-orang gagal.

Orang Kaya senang berkumpul dengan orang-orang positive karena mereka saling memotivasi dan mensupport. Orang Kaya berpikir,”Jika kamu bisa, saya juga pasti bisa!”. Mereka mengagumi kesuksesan orang lain, karena mereka yakin bisa sukses juga seperti mereka. Orang Kaya menduplikasi cara-cara orang sukses. Sedangkan Orang Miskin ketika melihat kesuksesan orang lain suka mengkritik, mencibir, mengejek dan bahkan bahagia jika orang lain gagal. Orang Kaya senang bekerja sama dengan Orang Kaya. Orang Kaya senang bergabung dimana banyak Orang Kaya berkumpul. Bahkan mereka bergabung di Klub Golf hanya untuk saling berkumpul sesama Orang Kaya. Sedangkan Orang Miskin senang berkumpul dengan Orang Miskin karena mereka merasa nyaman, merasa senasib. Mereka merasa tidak berharga bersama dengan Orang Kaya, padahal mereka sama sejajar dengan Orang Kaya.

8. Orang Kaya suka mempromosikan diri mereka dan kelebihan-kelebihan yang mereka punya.
Orang Miskin malu dan berpikir negatif tentang Menjual dan Promosi.

Promosi mempunyai pengaruh sangat penting untuk menjadi Kaya. Akan susah menjadi Kaya jika malu dalam menjual atau Promosi.

9. Orang Kaya lebih besar dari masalah mereka.
Orang Miskin lebih kecil dari masalah mereka.

Semakin besar masalah yang dapat Anda tangani, semakin besar bisnis yang dapat Anda tangani, semakin besar tanggung jawab yang dapat kamu tangani, semakin banyak karyawan yang dapat Anda tangani, semakin banyak customer yang dapat Anda tangani, semakin banyak uang yang dapat Anda tangani, semakin banyak kekayaan yang dapat Anda tangani.

10. Orang Kaya adalah Penerima yang baik.
Orang Miskin adalah Penerima yang buruk.

Memberi adalah baik. Namun kita juga harus menjadi penerima yang baik juga. Kita sering berpikir bahwa kita tidak layak untuk menerima sesuatu yang baik karena kesalahan dan kekurangan kita. Ketika kita masih kecil kita sering diberikan hukuman oleh orangtua kita karena melakukan kesalahan atau gagal dalam sekolah, sehingga ketika kita dewasa, alam bawah sadar kita akan merekam bahwa ketika kita melakukan kesalahan atau kegagalan, kita harus dihukum. Kita tidak layak menerima sesuatu yang baik. Mindset itu harus diubah. Ketika kita menjadi pemberi yang baik, kita juga harus menjadi penerima yang baik. Bayangkan, jika kita memberi sesuatu yang baik bagi orang lain, tapi orang tersebut tidak menerimanya, bagaimana perasaan kita? Tentu kita akan kecewa juga. Menjadi penerima yang baik, menambah kekayaan kepada kita.

11. Orang Kaya bekerja berdasarkan hasil.
Orang Miskin bekerja berdasarkan waktu.

Jangan karena kita bekerja dikantor dengan waktu yang ditentukan, kita membatasi penghasilan kita. Orang Kaya tidak membatas pendapatannya.

12. Orang Kaya berpikir,”Dua-duanya.”
Orang Miskin berpikir,”atau/salah satu,”

Mau Kaya atau Bahagia? Orang Kaya akan menjawab,”Dua-duanya”. Orang Miskin akan memilih salah satunya.

Ilustrasi yang menerangkan keseluruhan konsep ini adalah, Orang Kaya berpikir,”Kamu bisa mengambil Cakemu dan memakannya juga.” Orang Menengah (Gak kaya dan gak miskin) berpikir,” Cake itu terlalu mahal, mungkin saya akan ambil yang kecil aja.” Orang Miskin berpikir mereka tidak pantas dapat Cake, jadi mereka pesan yang donat aja, fokus kepada lubangnya dan bertanya kenapa mereka “tidak dapat apa-apa.”

13. Orang Kaya fokus pada Kekayaan bersihnya.
Orang Miskin fokus pada penghasilan kerjanya.

Sering kita mendengar orang bertanya,“Penghasilan kamu berapa?” Mereka fokus hanya dengan gaji tetap yang mereka dapatkan. Sedangkan Orang Kaya membangun kekayaan bersihnya seperti, pendapatan, tabungan, investasi, dan gaya hidup sederhana.

14. Orang Kaya mengatur uangnya dengan baik.
Orang Miskin tidak pintar mengatur uangnya.

Kebiasaan kita untuk dapat mengatur uang kita lebih bagus dibandingkan dengan jumlah uang yang kita punya.

15. Orang Kaya membuat uangnya bekerja untuk mereka.
Orang Miskin bekerja keras untuk uang mereka.

Orang Kaya menggunakan uangnya untuk menghasilkan lebih banyak uang sehingga mereka mempunyai banyak waktu untuk santai dan liburan. Misalnya mereka membeli rumah yang nilainya akan naik terus dan investasi. Orang Kaya mengkoleksi barang-barang yang nilainya akan terus naik. Orang Miskin membeli pengeluaran dan tagihan-tagihan.

16. Orang Kaya lebih banyak bertindak atau action untuk mengalahkan ketakutan mereka.
Orang Miskin membiarkan ketakutan menghentikan mereka.

Jika kamu mau melakukan hanya sesuatu yang mudah, maka hidup akan berat. Tapi, jika kamu mau melalukan sesuatu yang berat, hidup akan mudah. Ketika kita berada dalam keadaan tidak nyaman berarti kita sedang bertumbuh.

17. Orang Kaya senang belajar dan bertumbuh.
Orang Miskin berpikir mereka sudah tahu.

Diseminar kita akan sering menjumpai orang yang berkata,”Oh, saya sudah tahu itu.” Orang Miskin suka mencari alasan bahwa mereka benar, dan sering berkata,” Ya saya sudah tahu itu. Saya hanya tidak beruntung saja, makanya saya gagal.” Orang Kaya terus belajar untuk menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik mendapatkan bayaran yang terbaik.

Bagaimana menurut Anda? Masuk dikategori yang manakah Anda? Bagaimana cara Anda melihat peluang dan intepretasi Anda tentang uang dan keberanian Anda untuk mengambil resiko?

Beberapa waktu yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman yang sangat sukses, bernama Ivan. Saya bertanya kepada teman saya ini bisnis apa yang sedang digelutinya yang mengantarnya menjadi Milyader seperti sekarang ini. Kami berbincang cukup lama, dan saya cukup terkesima, dan sayapun memutuskan untuk bergabung di bisnis yang dilakukannya. Saya sangat terinspirasi dengan Buku The Secret of The Millionaire Mind yang telah saya baca, dan saya sedang mempraktekkannya pada saat ini, khususnya bagaimana Orang Kaya dalam melihat dan mengambil Peluang yang ada dihadapannya, berani mengambil resiko dan fokus kepada kesuksesan. Saya harap Anda juga demikian.

Saya ingin sharing kepada Anda bisnis apa yang sedang di jalankan Ivan, yang membuat saya tertarik untuk bergabung bersamanya dan mengikuti jejaknya (jejak orang sukses), yang membuat teman saya ini menjadi seorang Milyader hanya dalam hitungan bulan. Mari kita ingat kembali apa yang telah kita pelajari dalam Buku The Secret of The Millionaire Mind barusan sambil terus membaca tulisan saya agar kita mengambil cara berpikir Orang Kaya.

Anda siap?

Sumber: http://sejutadollar.wordpress.com/2012/07/20/perbedaan-cara-berfikir-orang-kaya-dan-orang-miskin/

No comments:

Post a Comment